Ibu, sosok yang selalu menjadi panutan bagi anak-anaknya, sosok yang rela mengorbankan nyawa saat melahirkan anaknya, sosok yang tegar menapaki terjalnya hidup ini. Bahkan seorang ibu lebih mulia daripada seorang ayah. Namun entah mengapa banyak sekali -- mungkin aku juga termasuk -- anak yang mendurhakai ibunya sendiri, sering membuat sang ibu menitikkan air mata karena begitu dalamnya sang ibu menahan rasa sakit karena perbuatan anaknya. Seakan tak pernah menyadari dari mana dilahirkan. Tanpa (perantara) sosok yang ku pangil ibu, aku tak akan pernah menginjakkan kaki di alam ini, menikmati keras dan indahnya hidup, mengarungi buaian nikmat dan sengsara, menyelami suka dan duka.
Seorang perempuan yang selalu dan akan terus kusayangi, Ibu.
Ibu...!!!
Aku menyadari selama ini aku sering mengecewakanmu, sering menyakitimu, sering membantahmu, namun ijinkanlah aku yang kotor ini bersujud di bawah telapak kakimu. Agar engkau mau memaafkanku. Mungkin nanti atau lusa, mungkin diriku atau engkau yang akan segera menjemput-Nya, menapaki jalan menuju-Nya.
sebelum itu semua terjadi, satu pintaku bu. Maafkan anakmu ini!
Ibu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar